Jenuh dengan Rutinitas
Jenuh dengan rutinitas?
Mayoritas kegiatan kita pastinya adalah kegiatan rutin, dan sebenarnya tidak ada yang salah dengan rutinitas tersebut, bahkan rutinitas itu bisa diidentikkan dengan kebiasaan kita, rutin mandi, rutin merawat diri, rutin makan, rutin check up, dan lainnya, bukankah itu semua adalah rutinitas yang baik? Coba bayangkan kalau kita tidak rutin mandi ... euh .. !
Jadi masalahnya ada di rasa JENUH alias bosan.
Wajar sih, apalagi kalau kita sudah ada di usia matang, biasanya akan memiliki ritme yang lebih stabil. Tanggung jawab yang dipikul dan kedewasaan berpikir juga mendorong ke arah tesebut. Tidak seperti anak remaja yang baru akil balik atau muda mudi yang baru terjun ke dunia kerja, rasanya ingin mencoba segala hal yang baru tanpa peduli dengan konsekuensinya.
So, kita sepakat bahwa problem tidak terletak di kegiatan rutinnya, but we need to deal with the titik jenuh!
Ada beberapa hal yang bisa kita coba lakukan untuk mengurangi kejenuhan.
Lakukan rutinitas yang sama dengan cara yang baru
Mulai kreatif, dengan mencari cara yang baru dalam melakukan kegiatan yang rutin. Kalau biasanya kita rutin berangkat ke kantor pukul 07.30 pagi, mungkin kita bisa coba berangkat lebih awal sambil singgah ke tempat sarapan yang baru. Atau pulang kantor dengan rute yang baru, atau bahkan naik kenderaan yang berbeda. Dengan demikian adrenalin kita mungkin bisa meningkat, karena kita tidak familiar dengan cara tersebut.
Slow down, and pay attention to the details
Kegiatan rutin, terkadang sangking rutinnya membuat kita melakukan tanpa sadar (auto-pilot) dan dalam kecepatan yang tinggi. Coba injak rem, turunkan kecepatan dan mulai perhatikan hal-hal yang detail. Instead of pesan makanan lewat drive thru, mungkin kita bisa parkirkan kendaraan kita, langkahkan kaki ke dalam restoran dan baca menu yang ada, serta ngobrol sejenak dengan pelayan restoran. You enjoy nothing when you are in a rush.
Take a short break.
Atau paling ekstrim, kita bisa ambil cuti untuk bepergian ke kota yang belum pernah kita kunjungi, atau makan di restoran baru, atau berkenalan dengan teman yang baru. Yang terakhir mungkin rada sulit apalagi kalau sudah di usia matang (40+), biasanya kita sudah malas untuk memulai hubungan pertemanan dengan orang yang baru. But, folks, life should be a blessing that we could enjoy ... chill a bit!
Find a new hobby
Belajar hal yang baru, sedapatnya malah hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Ini step yang menurut saya paling sulit, karena harus dengan sengaja keluar dari comfort zone, dari zona fasih kita, kembali menjadi newbie and have a lot of questions in your mind, trying to keep up hehehehe ....
Seperti pengalaman saya, dalam kejenuhan yang tak berujung ini, i try to see from another perspective, try to have a life! Jadi saya mengikuti kursus online copy writing dan mencoba untuk mengasah sisi lain, who knows i could be the next JK Rowling? Hahaha ..
Well, para pejuang kehidupan, let's open our wings and fly again, people says life begins at 40. Mungkin ada benarnya juga sih, karena di masa-masa ini biasanya orang-orang yang mulai mencari nilai (value) kehidupan, selain sudah lebih mapan, asam garam juga sudah lumayan banyak di makan ... hati-hati kolestrol dan darah tinggi ya hehehe ...
Comments
Post a Comment