Closing or Helping?
"Sar, besok ada waktu ga? Ngopi yuk, ada yang pengen gua omongin nih." Tiba-tiba terima pesan ini di WA saya dari seorang teman yang sudah lama banget ga ketemu. Alih-alih merasa senang, saya malah merasa sedikit curiga, kenapa nih mau ketemuan, jangan-jangan mau nawarin asuransi atau produk multilevel marketing. Perasaan jadi nano-nano, di satu sisi senang karena bisa ketemu lagi dengan teman lama, tapi di sisi lain muncul rasa enggan juga, kalau-kalau si teman lama ajak ketemuan hanya untuk 'closing-in' kita. Mengapa ada stigma yang seperti ini? Bukan tanpa sebab, justru saya pernah 'terjebak' beberapa kali di situasi yang seperti ini, yang pada akhirnya membeli produk karena merasa tidak enak atau karena merasa terpojok. Biasanya penawaran diakhiri dengan pertanyaan yang cukup menyudutkan seperti, "Masa sih ga bisa investasi 1 juta per bulan demi masa depan?", "Ini cuma menyisihkan 30 ribu per hari loh, jadi kaya cuma ga beli ice coffeen...